Gerbang Benteng Van Den Bosch atau dikenal dengan Benteng Pendem.

Ngawi, Panggung Modus Operandi – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui Direktorat Cipta Karya, Balai Prasarana Pemukiman Wilayah Jawa Timur, Satuan Kerja Pelaksanaan Prasarana Permukiman Wilayah II Provinsi Jawa Timur melakukan penataan Benteng Van Den Bosch atau lebih dikenal dengan Benteng Pendem, yang merupakan kawasan cagar budaya di Kabupaten Ngawi, Provinsi Jawa Timur.

Penataan kawasan Benteng Pendem Ngawi seluas kurang lebih 4,21 hektare dilaksanakan oleh kontraktor PT Nindya Karya (Persero) dengan masa pengerjaan 780 hari kalender dan ditargetkan selesai pada Januari 2023. Anggaran revitalisasi bersumber dari APBN 2020—2023 dengan nilai kontrak Rp113,7 miliar.

Revitalisasi Benteng Pendem tindak lanjut Direktif Presiden Joko Widodo usai meninjau bangunan bersejarah tersebut pada (1/2/2019) silam. Penataan kawasan pusaka Benteng Pendem tetap mengedepankan prinsip-prinsip pelestarian bangunan gedung cagar budaya. Destinasi wisata cagar budaya yang berada di Kelurahan Pelem, Ngawi ini dikenal memiliki bangunan bersejarah dengan arsitektur bergaya Eropa.

Bangunan bersejarah tersebut merupakan benteng peninggalan Belanda yang dahulunya berfungsi sebagai pusat pertahanan, gudang peluru, dan barak pasukan.

Sejak 10 Desember 2020, Ditjen Cipta Karya mulai melakukan revitalisasi Benteng Pendem dengan tetap melindungi elemen-elemen bangunan utama sesuai dengan tahapan pelestarian bangunan gedung cagar budaya sehingga pemugaran tidak menghilangkan arsitektur asli bangunan tersebut.

Terdapat 13 bangunan yang akan dilakukan restorasi di antaranya bangunan barak tentara, mes perwira, dapur umum, kediaman dan kantor jenderal, baston, dan gerbang.

Kepala Satuan Kerja Pelaksanaan Prasarana Permukiman Wilayah II Provinsi Jawa Timur, Farid Dibyo Marangkoro, ST melalui surat kepada wartawan Panggung Modus Operandi cetak maupun online. dirinya mengatakan, Revitalisasi Benteng Van Den Bosch atau Pendem hingga Agustus 2021 progres fisiknya sudah mencapai 45 persen.

“Pekerjaan rivitalisasi bangunan kawasan pusaka Benteng Pendem dilaksanakan selama 26 bulan, dengan kontrak tahun jamak 2020 sampai 2023,” ujar Farid, Jumat (10/9/2021).

Lebih lanjut Farid menegaskan, sampai dengan saat ini tidak ada addendum harga dan perpanjangan waktu pelaksanaan pekerjaan revitalisasi bangunan kawasan pusaka Benteng Pendem.

Sementara itu, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Benteng Pendem Ani virgiani menejelaskan. Program revitalisasi ini diharapkan menambah destinasi wisata Benteng Van Den Bosch yang berlokasi di Ngawi, Jawa Timur, selain itu juga menjadi salah satu edukasi cagar budaya kepada masyarakat luas.

“Jadi revitalisasi Benteng Van Den Bosch atau Pendem ini, bukan hanya soal kawasan wisatanya saja, melainkan juga bisa menjadi sarana edukasi cagar budaya bagi masyarakat luas yang ingin mengetahui sejarah bangunan Benteng Pendem ini,” ungkap Ani kepada Panggung Modus Operandi cetak maupun online.

Apalagi kehadiran Tol Trans Jawa ruas Solo-Ngawi sepanjang 90 kilometer yang beroperasi penuh pada November 2018 juga bisa menjadi penunjang infrastruktur wisata sejarah ke Benteng Pendem ini.

Mengenal Benteng Pendem
Benteng Van Den Bosch di Ngawi berada di kawasan pertemuan dua sungai besar yakni Bengawan Solo dan Sungai Madiun, Jawa Timur. Benteng yang dikenal dengan nama Benteng Pendem tersebut ada di atas lahan seluas 15 hektar di Kelurahan Pelem, Kecamatan Ngawi. Bangunan pertahanan tersebut dibangun oleh arsitek Belanda, Jacobus von Dentzsch antara tahun 1839 hingga 1845.

Dikutip dari Indonesia.go.id, nama Van Den Bosh diambil dari nama Gubernur Jenderal Hindia Belanda ke-43 yakni Johannes Graaf Van Den Bosch, yang dikenal dengan tanam paksa atau cultuurstelsel.

Biasanya benteng dibangun dengan posisi lebih tinggi dari daratan atau di wilayah perbukitan. Namun tidak dengan benteng di Ngawi. Arsitek Dentzsch justru membangun benteng dengan posisi bangunan lebih rendah dari tanah di sekitarnya. Itulah Benteng Van Den Bosch yang juga disebut dengan Benteng Pendem, karena bangunannya lebih rendah dari tanah sehingga terlihat dari luar terpendam (Pendem).  PMO/gus/Pande

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here