Kediri, Panggung Modus Operandi – Progres pembangunan pisik Rehabilitasi Sabodam Series Siman di Kediri saat ini sudah mencapai *58,867%*, proyek yang dimulai sejak bulan Mei 2022 lalu hingga akhir september 2022 bisa dikatakan melampaui target yang sudah ditentukan.

Proyek Sabodam Series, memiliki Panjang sabo 90 meter dan lebar 4,5 meter. Proyek yang ditangani oleh Satuan Kerja SNVT Jaringan Sumber Daya Air, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) ini menganggarkan dana sebesar Rp23.047.217.000,- yang bersumber dari DIPA SNVT PJSA Brantas tahun anggaran 2022.

Sebagai pelaksana pekerjaan rehabilitasi Sabodam Series Siman adalah PT. Dwi Ponggo Seto dengan supervisi dari PT. Ika Adya Perkasa dengan masa pelaksanaan adalah 228 hari kalender. Penandatangan kontraknya dimulai pada tanggal 12 Mei 2022.

Pada pengumuman lelang di LPES.PU.go.id tercantum pemenang urutan ke 3 PT. Sarana Multi Usaha dengan penawaran sebesar Rp. 24.801.000.000,-

Pengawas utama/direksi lapangan proyek Sabodam, Muhamad Bisri menyatakan, hingga 30 September 2022 progres pembangunan pisik Sabodam sebesar 58,867%. Tujuan utama pembangunan Sabodam Series Siman ini adalah untuk mengamankan syphon irigasi yang melintang di Kali Konto agar tidak tergerus dan rusak serta sebagai pengendali sedimen atau aliran debris di sepanjang sungai yang berpotensi terlanda lahar dari Gunung Kelud.

“Disamping mengamankan bangunan Syphon irigasi, bangunan sabodam ini juga berfungsi sebagai jembatan yang menghubungkan Kab. Malang ke Kab. Kediri dan sebaliknya yaitu desa Pondok Agung (Malang) ke desa Siman Kepung (Kediri) yang selama Sabodam ini putus, masyarakat di sekitar kedua desa ini, berputar sejauh 5 kilometer agar sampai.”ungkap Muhamad Bisri kepada wartawan Panggung Modus Operandi Cetak dan Online di lokasi proyek, Jumat (30/9/2022).

Curing atau pembasahan hasil cor harus berkesinambungan sesuai kebutuhan, hal ini untuk menghindari retak rambut pada permukaan. Sementara itu tanggapan dari pelaksana lapangan PT. Dwi Ponggo Seto, Siswanto, ST kepada jurnalis Panggung Modus Operandi mengatakan, terkait Curing atau pembasahan selama masa pelaksanaan telah dilakukan secara rutin dan telah disediakan tenaga curing tersendiri.

Bangunan sabodam, merupakan struktur yang berfungsi sebagai bangunan penangkap sedimen debris atau lahar yang biasa ditempatkan pada sungai di gunung api Bangunan ini bermanfaat dalam mengendalikan lahar atau debris terutama yang terjadi disebabkan oleh hujan yang lebat.
Sabodam dibangun dengan fungsi untuk mengendalikan aliran lahar atau sedimen dengan cara menahan, menampung sebagian material untuk sementara waktu kemudian mengalirkan sebagiannya lagi ke hilir. Tata letak pembangunan sabodam di daerah gunungapi dilakukan pada daerah pengendapan sedimen.

Di daerah tersebut batuan dasar alur sungai sudah tertimbun endapan hasil letusan gunungapi, sehingga letaknya cukup dalam.
Keberadaan bangunan sabo tidak hanya berfungsi untuk mengendalikan bencana lahar tetapi juga dapat dijadikan pembelajaran ataupun studi serta masuk dalam bidang pariwisata. Pande

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here