Destinasi Wisata Alternatif Lintasi Pasuruan Hingga Pantai Tlocor Sidoarjo

Pasuruan, Panggung Modus Operandi – Sungai Kedunglarangan melintas dari hulu Kecamatan Bangil Kabupaten Pasuruan sampai pantai Tlocor Kabupaten Sidoarjo Provinsi Jawa Timur, terlihat bersih dan lebar, setelah dilakukan normalisasi tahun 2017-2019. Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, melalui Balai besar wilayah sungai Brantas pelaksana kegiatan pada tahun 2017-2019, dengan melakukan normalisasi dengan melebarkan serta meninggikan tanggul sisi kiri dan sisi kanan, sepanjang 8 kilometer. Semula lebar sungai Kedunglarangan hanya 30 meter setelah dilakukan normalisasi lebarnya menjadi 60 meter.

Bahkan mendekati pantai Tlocor, lebar sungai menjadi 70 meter. Penjelasan Pejabat Pembuat komitmen (PPK) Sungai Pantai IV Eddy HP. ST. MT pembangunan sistem Pengendalian banjir, Kedunglarangan, melalui pelaksana teknik PPK Sungai dan Pantai IV Balai besar Wilayah sungai Brantas Eko Hadi ST.

Perjalanan Jurnalis Panggung Modus Operandi pada pertengahan bulan November 2020, dengan menggunakan perahu nelayan dari Bangil Kedunglarangan hingga ke pantai Tlocor Kecamatan Jabon Sidoarjo, sangat nyaman tanpa ada hambatan bangunan air yang melintang di sekitaran sungai. Kendati belum banyak kapal nelayan yang tersedia namun hal itu dapat saja bertambah dengan berjalan waktu. Sungai Kedunglarangan dengan lebar sungai 60 meter hingga 70 meter perahu-perahu dapat berlalu lalang leluasa dari Pasuruan Bangil hingga Tlocor Sidoarjo dan sebaliknya dari Tlocor ke Bangil dengan lancar dan dengan arus sungai yang tenang.

Pembangunan Pengendalian Banjir sistem Kali Kedunglarangan di Kab. Pasuruan dan Kab. Sidoarjo utamanya memperlancar arus air yaitu mengurangi waktu banjir di hulu di Kecamatan Bangil Pasuruan yang selama ini sering banjir dengan waktu yang relatif lama. dengan adanya Pembangunan sistem Pengendalian banjir ini dengan normalisasi memperlebar sungai, diharapkan banjir sungai Kedunglarangan dihulu menjadi lebih cepat surut. Disamping mengurangi banjir di hulu Sungai Kedunglarangan dimanfaatkan sebagai mengaliri irigasi tambak ikan maupun irigasi sawah Pertanian disepanjang kiri kanan sungai yang luasnya ratusan hektar.

Dalam perjalanan Jurnalis Panggung modus operandi, sungai Kedunglarangan sudah demikian terlihat tanggulnya tertata, kendati tanggul masih kurang adanya tanaman rumput sebagai penghijauan di tanggul. Sungai Kedunglarangan setelah normalisasi dapat dimanfaatkan atau difungsikan sebagai destinasi wisata alternatif.
Tentu dengan menambah ketersediaan sarana perahu (nelayan) dan Prasarana yang menunjang Kepariwisataan sungai sampai ke muara Tlocor Kabupaten Jabon Sidoarjo. Keterlibatan Pemerintah daerah dan para pihak sangat diharapkan untuk menginisiasi dan mewujudkan multifungsi sungai Kedunglarangan menjadi kawasan wisata sungai di Jawa Timur. Kabupaten Pasuruan dan Kabupaten Sidoarjo yang melintasi sungai Kedunglarangan bekerjasama untuk dapat mengurangi kekumuhan, dengan membangun wisata sehingga pembuangan sampah ke sungai agar terminimalisir. Sehingga sungai Kedunglarangan terawat bersih dan berseri menjadi wisata Edukasi sungai bagi pecinta lingkungan dan masyarakat umum. Pande

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here