Nelayan Yang Selama Ini Hanya Dapat Menangkap Ikan, maksimal 4 mil Dari Lepas Pantai. Dengan Revitalisasi PPI Popoh, Diharapkan Nelayan Bisa Menangkap Ikan Dengan Jangkauan Lebih Luas.

Tulungagung, PMO – Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Popoh yang terletak diwilayah Pantai Pesisir Selatan, Kabupaten Tulungagung, Provinsi Jawatimur, tahun ini mulai dikembangkan (Revitalisasi). Dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tahun 2017, Pemerintah Daerah Provinsi Jawatimur, melalui Dinas Kelautan dan Perikanan, mengalokasikan dana sebesar Rp 31 miliar untuk pengembangan infrastruktur kepelabuhanan yakni membangun Revitment dan Pengurukan Dermaga, serta prasarana penunjang seperti gedung perkantoran.

Sebelum berlakunya Undang-Undang Pemerintah Daerah Nomor 23 tahun 2014 dan Undang Undang Nomor 9 tahun 2015, tentang perubahan kedua atas Undang Undang Nomor 23 tahun 2014. Dalam Undang undang tersebut diatas, mengamatkan urusan Kelautan, Pesisir dan Pulau pulau kecil diambil oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi. Hal ini menjadi dasar pengalihan Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI), termasuk Pelabuhan Pendartan Ikan Popoh yang selama ini ditangani Pemerintah Daerah Kabupaten Tulungagung, beralih menjadi kewenangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawatimur.

Kabupaten Tulungagung memiliki garis pantai, sepanjang sekitar 60 kilometer, yang terdiri dari tiga Teluk, yang berpotensi sebagai pusat kegiatan perikanan tangkap, yaitu Pantai Popoh dan Pantai Sidem, Teluk Brumbun (pantai brumbun). Teluk Sine (pantai Sine) menurut informasi yang dihimpun wartawan Panggung Modus Operandi, dalam waktu dekat juga akan dikembangkan. Pantai pantai tersebut diatas, sangat dimungkinkan untuk dikembangkan menjadi Pelabuhan Pendaratan Ikan yang lebih besar dari yang ada sekarang ini.

Kabupaten Tulungagung Provinsi Jawatimur, mempunyai luas perairan sekitar 451 Mil laut dengan potensi kekayaan laut sekitar 25 ton/tahun yang dapat ditangkap. Adapun dominasi ikan yang ditangkap selama ini, adalah Ikan Tengiri, Layur, Mayung, Tongkol, Lemuru, Peperek, Teri, Sardarela, Kembung, Ikan Ekor merah, Ekor kuning dan beberapa jenis ikan lainnya. Data yang dihimpun Panggung Modus Operandi dari berbagai sumber (profile Kabupaten Tulungagung), Exploitasi tangkap laut yang telah dilakukan stakeholder tangkap laut dipesisir pantai selatan Kabupaten Tulungagung, lima tahun terakhir ini, baru berkisar 10 – 20% dari Maximum Sustainable Yield (MSY) 50 ton per tahun.

Sementara itu potensi Ikan laut yang tertangkap diperairan Kabupaten Tulungagung sangat beragam, namun sampai saat ini, karena keterbatasan sarana dan prasarana tangkap yang ada, maka nelayan hanya melakukan penangkapan tidak lebih dari 4 mil, sedangkan ikan bisa dimanfaatkan /ditangkap sangat banyak, dan nilai ekonominya sangat tinggi. Seperti ikan Kerapu, Ikan Tuna, Cakalan, Tengiri, berada diperairan lepas pantai sekitar 12-100 mil dari garis pantai. Dengan adanya pengembangan Infrastruktur kepelabuhan ini, dan diikuti dengan sarana kapal penangkap ikan yang berskala berbobot lebih besar dari kapal nelayan yang ada sekarang, diharapkan nelayan dapat menagkap ikan diperairan lepas pantai lebih dari 4 mil.

Pelabuhan Pendaratan Ikan Popoh, sejatinya telah mulai dibangun sejak tahun 2004, oleh, Pemerintah Kabupaten Tulungagung seperti Tempat Pelelangan Ikan (TPI) mess operator, cold storage dan pabrik es curah, stasiun bahan bakar minyak (BBM), Aula pertemuan dan Area parkir, tentunya dengan skala terbatas.

Dari pengamatan Panggung Modus Operandi terkait pengembangan Pelabuhan Pendaratan Ikan Popoh, seyogyanya jangan hanya terpaku kepada pengembangan fasilitas kepelabuhan, tentu perlu direncanakan pengembangan akses jalan keluar masuk pelabuhan yang memadai.

Kini dengan pengalihan kewenangan urusan kelautan, pesisir dan pulau pulau kecil sesuai Undang Undang 23 tahun 2014, Pemerintah Provinsi Jawatimur, melalui Dinas Kelautan Perikanan, tahun 2017 ini, tahap awal telah mengembangkan infrastruktur Pelabuhan Pendaratan Ikan Popoh dan prasarana penunjang yaitu gedung perkantoran yang lebih layak. Kesemuanya itu, tentu harapannya berdampak untuk meningkatkan perekonomian nelayan Popoh khususnya dan mensejahterakan masyarakat Tulungagung. Tim Red MO

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here