Pembangunan Jembatan Layang Perlintasan KA Brebes
BREBES, Panggung Modus Operandi – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpupera), Direktorat Jenderal Bina Marga dalam pelaksanaannya melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) VII, terus menggenjot pengerjaan pembangunan empat jembatan layang (flyover) di perlintasan kereta api di Kabupaten Brebes – Tegal menuju Purwokerto, Jawa Tengah. Adapun empat proyek yang sedang dikerjakan tersebut adalah flyover Dermoleng, Klonengan, Kesambi, dan Kretek.
Empat proyek tersebut dinilai cukup krusial untuk mengurangi kemacetan akibat penutupan jalan saat kereta api melintas pada musim mudik lebaran tahun ini. Total panjang keempat flyover tersebut 2,8 Km dengan anggaran pembangunan, Kretek (Adhi Karya) Rp82.987.679.500,-, Kesambi (RT Brantas Abipraya) Rp58.716.900.000,-, Dermoleng (Adhi Karya) Rp64.299.093.100,-, Klonengan (PT Hutama Karya) Rp112.417.000.000,-.
Akan tetapi, tampaknya pembangunan proyek flyover tersebut tidak semuanya bisa selesai sesuai target yang diharapkan. Dari ke empat proyek tersebut yang sudah bisa dilalui adalah Flyover Klonengan dan Darmoleng, sebab pembangunannya sudah mencapai finalisasi.
Panggung Modus Operandi ke lokasi proyek bulan lalu, pekerjaan pembangunan di flyover Dermoleng, Kecamatan Ketanggungan sudah dikerjakan oprit jalan tetapi sebagian belum dilaksanakan peletakan balok gilder, sementara di Klonengan, balok gildernya masih banyak yang belum terpasang. Sementara di Kesambi dan Kretek pengerjaannya masih terkait pengerjaan tanah dan pembebasan lahan yang masih terkendala.
Pengamatan PMO dilokasi proyek, besar kemungkinan dua jalan layang belum bisa dilewati para pemudik yang akan melintas pada arus mudik tahun ini. Begitupun terkait pemanfaatan jalan, tentunya harus mempunyai surat keputusan laik jalan atau dapat dilalui dari otoritas Kementerian PU/Perhubungan.
Dalam penjelasnnya, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengakui, memang secara keseluruhan kemajuan masih sesuai rencana awal dengan sedikit keterlambatan. Tetapi komitmen penyelesaian tetap seperti yang ditentukan yakni Juni 2017 dan bisa digunakan saat mudik Lebaran 2017.
“Progres fisik pembangunan flyover Dermoleng 61 persen, Klonengan 82 persen, dan Kesambi 70 persen. Untuk Kretek masih 40 persen, bukan karena upaya kami kurang memadai, tetapi memang terkendala pembebasan tanah,” kata Basuki dalam siaran pers yang diterima redaksi, Minggu (30/4).
Sementara itu, Wahyu Winur Syeto selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Jawa Tengah I menyatakan, terkait persoalan pengarapan flyover di kretek, pihaknya meminta Bupati dan Kapolres bisa memediasi agar cepat teratasi dengan baik tanpa kendala yang berkepanjangan. “Kita berharap semuanya dapat berjalan baik dan lancar, sehingga kita butuh kerjasama semua pihak,” ujarnya.
Hal itu dikatakan Winur saat berdialog dengan Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Condro Kirono yang melakukan pengecekan pembangunan Flyover yang tengah dibangun diatas perlintasan kereta api kedua wilayah klonengan dan kesambi. gus/Pande