Trenggalek, Panggung Modus Operandi – Proyek pembangunan Bendungan Tugu sudah memasuki tahap akhir, saat ini progres pekerjaan fisiknya sudah mencapai 97 persen lebih. Bendungan Tugu yang airnya berasal dari Sungai Keser terletak di Desa Nglinggis, Kec. Tugu, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur. Lokasinya terletak di pinggir sisi kiri jalan raya nasional yang menghubungkan kota Trenggalek dengan Kabupaten Ponorogo.
Bendungan yang menghabiskan dana Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN ) itu digunakan untuk banyak hal, mulai dari pengendali banjir, irigasi, penyedia air baku bagi industri sampai dicanangkan sebagai salah satu tempat wisata. Bendungan dengan luas mencapai 121 ha dengan berdaya tampung 9,3 juta m3 diharapkan mampu menjadi solusi ketersedian air bagi Kabupaten Trenggalek.
Proyek Pembangunan Bendungan Tugu, dilaksanakan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Pembangunan Bendungan Tugu ditargetkan selesai akhir tahun 2021, dan saat ini progres pekerjaan (tahap II) sudah mencapai lebih dari 97 persen.
Pekerjaan Bendungan Tugu dibagi menjadi dua tahap, tahap I dilaksanakan pada tahun 2014 lalu. Peletakan batu pertama (Ground breaking) oleh Hermanto Dardak, Wakil Menteri Pekerjaan Umum, mewakili Menteri Pekerjaan umum, periode tahun 2010- 2015 dengan anggaran tahun 2013-2018, sebagai pemenang lelang PT. Wijaya Karya dengan harga penawaran sebesar, Rp. 636.117.000.000,00.
Dilanjutkan ke tahap II pada tahun 2019-2021, terdiri 2 pekerjaan yaitu paket Pembangunan Tubuh Bendungan, yang dikerjakan PT. Wika-Apta KSO dengan nilai kontrak sebesar Rp 764.517.000.000 Dan paket pembangunan Spillway Bendungan dikerjakan PT. Nindya Karya-Minarta KSO nilai kontrak sebesar Rp. 526.079.000.000.
Kepala Satuan Non Vertikal Tertentu (SNVT) Pembangunan Bendungan BBWS Brantas Yogi Pandu Satiyawan, ST, MT melalui Pejabat Pembuat Komitmen Bendungan 1, Balai Besar Wilayah Sungai Brantas, Yudha Tantra Ahmad ST, MT mengatakan, saat ini progres pekerjaan fisik berjalan sesuai rencana, secara keseluruhan pekerjaan fisik Bendungan Tugu sebesar 97,91 % . Dengan melihat progres pembangunan Bendungan tersebut, Bendungan Tugu sudah siap untuk dilakukan pengisian awal waduk. Diharapkan pada akhir tahun 2021 Bendungan Tugu sudah selesai pekerjaan kontruksinya.
Dalam paparan yang didapat Panggung Modus Operandi, Progres fisik keseluruhan sampai 14 September 2021 bobot paketnya sudah mencapai 100 persen. Sedangkan progres fisik kumulatifnya mencapai 97,91 persen, sementara progres fisik per kontraknya pada tahap I mencapai 100 persen, tahap II mencapai 98,77 persen dan spillwaynya mencapai 94,16 persen.
Saat ini, pekerjaan fisik pembangunan fasilitas dan landscape sudah mencapai 90 persen, lalu pekerjaan instrumentasinya sendiri sudah 96 persen, begitupun dengan pekerjaan jalan akses menuju bendungan progresnya sudah mencapai 98 persen. sementara progres pekerjaan maindam sendiri sudah 100 persen dan pekerjaan intake progresnya juga sudah 100 persen.
Disisi lain, pekerjaan jembatan hilir saat ini progresnya sudah 100 persen, Sedangkan pembangunan Spillway dengan ruang lingkup pekerjaan yaitu, galian tanah dan galian batu lapak untuk jalur peluncur, stilling basin dan saluran pelepas sudah mencapai 98,92 persen. Begitupun dengan pekerjaan jalan isnpeksi, realisasi pekerjaannya saat ini sudah mencapai 95 persen.
Pembangunan Bendungan Tugu merupakan kegiatan Pengembangan sub basin kalo Ngrowo yang merupakan rangkaian dari kegiatan Pengembangan wilayah kali Brantas yang memanfaatkan aliran sungai kali Keser. Kali Keser merupakan salah satu sumber air yang sangat potensial manfaatnya untuk kesejahteraan masyarakat Kab. Trenggalek, selain penyediaan air baku Bendungan Tugu diharapkan sebagai waduk pengendali banjir dengan mengurangi debit 100 tahun (Q100) Sebesar 42,47 m3/detik, debit 1000 tahunan (Q1000) Sebesar 62,02 m3/detik dan debit PMF (QPMF) sebesar 76’21 m3/detik.
Bendungan Tugu, selain manfaat utamanya sebagai pengendali banjir dan irigasi di Ngasinan juga difungsikan sebagai penyedia air baku. Selain itu juga sebagai sarana pariwisata dan sarana pengembangan ekonomi di sekitar area Bendungan Tugu. Apalagi adanya anjungan cerdas yang berdampingan dengan bendungan tugu telah berdiri dibangun kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat pada tahun 2018, dapat mendongkrak enonomi masyarakat. PMO/gus/pande