KLOJEN, PANGGUNG MODUS OPERANDI – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Malang ikut menolak keberadaan parkir liar dan juru parkir nakal dan liar di Kota Malang, Jawa Timur. Sekitar 30 anggota HMI menggelar demo di depan gerbang Gedung DPRD Kota Malang, Jumat (16/9/2016).
Dalam aksi itu, mereka menutut empat poin kepada dewan. Pertama, mereka mendesak dewan untuk membentuk Pansus Parkir untuk mengatasi masalah kebocoran retribusi parkir yang disebut sudah parah. Dalam demo itu, HMI membawa data yang keliru tentang potensi parkir.
Menurut mereka, potensi parkir Kota Malang mencapai Rp 383,8 miliar. Padahal, tak ada hasil kajian manapun yang menyebut angka sebesar itu. Kedua, HMI meminta dewan bersikap tegas terhadap mafia parkir.
“Ketiga, ada transparasi dana parkir,” kata Miftahul Arifin, koordinator aksi. Keempat, mereka juga meminta dewan agar mendorong eksekutif mengadakan tanda parkir resmi dan pengelolaan parkir yang sesuai aturan. Djoko W