SIMALUNGUN, PANGGUNG MODUSOPERANDI – Hadirnya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei di wilayah Kabupaten Simalungun, tentu akan menambah harapan memajukan pertumbuhkan ekonomi di Sumatera Utara. Namun proses pembangunannya tergolong lamban dan kurangnya pengawasan dari Pemerintah Pusat hingga saat ini.
Seperti halnya hasil pantauan PanggungModusOperandi di lokasi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkai pada senin siang (1/8), di lokasi kawasan terlihat kotoran hewan yang menghiasi di sana. Minimnya pengawasan dari pihak Pengelola dalam hal ini PTPN III dan juga Pemerintah Pusat.
Banyaknya para peternak hewan seperti kambing dan lembu masih saja lalu-lalang di kawasan tersebut sehingga menyebabkan kotoran hewan-hewan tersebut pun turut menghiasi alias mengotori kawasan, dan tentunya merusak pemandangan jika berada di sana.
Saat hendak mengkonfirmasi kepada Humas Pengelola Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei PTPN III, pihak security di pos jaga mengatakan, “Humas sedang berada di Medan, mungkin besok baru ada di tempat.”
Minimnya pengawasan dari pihak Pengelola mau pun Pemerintah Pusat, hal semacam ini bisa berdampak buruk akan laju pertumbuhan ekonomi di Sumatera Utara. Sebut saja, para investor akan merasa enggan untuk berinvestasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei apabila hal seperti di atas masih saja terjadi. Bau amis dari kotoran hewan akan menyebabkan polusi di sekitar kawasan.
Seyogianya, kawasan tersebut bisa dipagari dengan baik dan rapi oleh pihak pengembang agar tidak ada lagi ternak yang memasuki Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei yang selama ini digadang-gadang oleh Pemerintah Pusat untuk membangkitkan sektor ekonomi di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.