Surabaya, Modus Operandi – Pertengahan tahun 2019 banyak sekali proyek pekerjaan dari pemerintah,baik itu dari Pemerintah Kabupaten(pemkab) juga dari Pemerintah Provinsi (pemprov) seperti halnya pekerjaan paket Perkerasan Bahu Jalan pada ruas jalan Krian – Sidoarjo dan Krian Bts mojokerto Mojosari tahun anggaran 2019 dengan nilai pagu Rp 5 .000.000.000 untuk Dua paket atau Rp 2,5 milyar Perpaket dengan Item pekerjaan yaitu perkerasan bahu jalan dan pelebaran jembatan.

Dari hasil investigasi dan monitoring yang di lakukan oleh Modus Operandi.com dan Tim menemukan berbagai dugaan kecurangan Kontraktor yang mengarah pada mencari keuntungan lebih dengan cara yang melawan hukum hal itu tercermin dari beberapa item pekerjaan di dua lokasi tersebut di atas.

(1) Galian atau exavation di ruas sidoarjo desa cemengkalang kedalaman galian hanya 48cm (2) Lebar galian ada yang kurang dari 100cm (3) material agregate di ganti dengan sirtu urug (4) tebal cor hanya 23cm di beberapa lokasi (5) lebar cor kurang dari 100cm terdapat di desa Suko tepatnya di pasar Suko (6) pengambilan contoh beton untuk kubus slump berbeda komposisinya (air) dengan yang di dumping di lokasi kegiatan (7) pekerjaan pelebaran jembatan di desa Jimbaran wetan juga di duga tak luput dari pencurian kualitas dan kuantitas oleh kontraktor baik itu volume atau diameter besi maupun mutu hetonya juga bahan bakunya dari segi air, pasir, semen dan stengslagh.

Ir Heru Susanto (KPA ) yang merupakan kepala UPT PJJ Surabaya ( unit pelaksana teknis pemeliharaan jalan dan jembatan ) yang di konfirmasi senin 2/9 melalui pesan WhatsAap menugaskan PPKnya Dian Untuk memberikan Konfirmasi dalam konfirmasi tersebur PPK ( pejabat pembuat komitmen ) menyangkal semua temuan Modus Operandi.com dan Tim,dengan mengatakan semua sudah sesuai dengan shop drawing.

Terkait pekerjaan di lapangan untuk harga satuan pekerjaan (RAB) beliau menjawab semua item pembayaran di RAB sesuai Spec dan mengenai lapisan geotex beliau bilang memang tidak pakai geotex.Dengan alasan di lakukan penggalian tanah dan penimbunan tanah baru beliau menjawab itu untuk penyiapan badan jalan agar nanti bahu jalan lebih stabil sesuai persyaratan dalam spek teknis,dan untuk Agregate pilihan sebagai lapisan ke dua,untuk selanjutnya apakah dengan concrate cement trade base (cctb)itu dengan ready mix atau insitu,beliau menjawab untuk lebih jelasnya Monggo di tanyakan ke penyedia njih,sory lg rapat”terangnya PPK DIAN di selah-selah komfirmasi by pesan whatsApp.

Menurut Ir Didik Wahono SH MSi ketua LSM WAR yang di mintai komentarnya senin 2/9 jam 15 .21 Wib mengatakan ,” Dua paket pekerjaan ini di tengarai lepas dari pengawasan karena di duga PPK tidak pernah ke lokasi kegiatan sehingga tidak tahu kondisi pekerjaan “, padahal,masih menurut Didik secara nyata bahwa beberapa item pekerjaan seperti di sebutkan di atas adalah nyata dan hal itu luput dari perhatian PPK yang tugas utamanya adalah mengendalikan jalannya kegiatan baik kualitas maupun kuantitas jika semua PPK sepert ini, jelas hal ini akan merugikan keuangan negara di samping Membayar Honor PPK juga negara harus membayar lebih mahal dari yang seharusnya”, pungkas bung Didik. (Can/TIM)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here