Pembangunan Bendungan Karangnongko terletak di aliran Sungai Bengawan Solo, yang melintasi dua kabupaten, yaitu Kabupaten Bojonegoro, Provinsi Jawa Timur (Kecamatan Margomulyo), dan Kabupaten Blora, Provinsi Jawa Tengah (Kecamatan Mendenrejo). Proyek pembangunan Bendungan Karangnongko dikerjakan dalam dua paket pekerjaan.

Paket 1 dikerjakan oleh konsorsium PT Wijaya Karya (Persero) Tbk – PT Hutama Karya (Persero) – PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk (KSO), dengan sumber dana dari APBN Tahun Anggaran 2023–2026. Nilai kontrak pekerjaan sebesar Rp730.023.438.536 dengan masa pelaksanaan selama 1.218 hari kalender, terhitung sejak 18 September 2023. Apabila selesai tepat waktu sesuai kontrak, Bendungan Karangnongko ditargetkan rampung pada akhir tahun 2026.

Sementara itu, Paket 2 digarap oleh konsorsium PT Waskita Karya (Persero) Tbk – PT Bangkit Berkah Perkasa – PT Kelma Infra Pratama (KSO), dengan nilai kontrak sebesar Rp488.012.234.000 dan masa pelaksanaan yang sama, yaitu 1.218 hari kalender. Jika dikerjakan sesuai jadwal, paket 2 juga akan selesai pada akhir tahun 2026.

Proyek pembangunan Bendungan Karangnongko terdampak oleh kebijakan efisiensi anggaran tahun 2025. Meski demikian, proyek ini telah masuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) untuk periode 2025–2029.

Menurut penjelasan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Paket 1 kepada jurnalis Panggung Modus Operandi, secara teknis Bendungan Karangnongko memiliki genangan seluas 1.026,55 hektare dengan kapasitas tampung sebesar 59,1 juta meter kubik. Bendungan ini diharapkan dapat memasok air irigasi ke kawasan Solo Valley Werken seluas 60.000 hektare.

Distribusi air irigasi dari Bendungan Karangnongko akan dilakukan melalui Daerah Irigasi (DI) Karangnongko Kiri di Kabupaten Blora dan DI Karangnongko Kanan di Kabupaten Bojonegoro. dan Penjelasan PPK 1 Sudah mencapai 31,5 % per Maret 2025

Pande, Redaktur PMO.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here