Dokumentasi Jurnalis (02 Agustus 2023)

Panggung Modus Operandi, Lamongan – Sudetan Floodway (Plangwot – Sedayu Lawas) merupakan jalur limpasan yang bertujuan untuk mengalirkan sebagian besar debit banjir dari Sungai Bengawan Solo ke Laut Jawa di Kabupaten Tuban, Provinsi Jawa Timur. Sudetan Floodway (Plangwot – Sedayu Lawas)  ini akan dibangun sepanjang 12,3 km dengan lebar 100 meter dan kapasitas 640 m³/detik. Proyek peningkatan kapasitas air Sudetan Floodway (Plangwot – Sedayu Lawas)  telah dimulai sejak tahun 2019 dan akan meningkatkan kapasitasnya dari 640 m³/detik menjadi 1000 m³/detik. Tujuan proyek ini adalah untuk mengurangi dampak banjir di kawasan hilir Sungai Bengawan Solo, khususnya di Kabupaten Lamongan dan Gresik, Provinsi Jawa Timur.

Dokumentasi Jurnalis (02 Agustus 2023)

Dalam beberapa tahun terakhir, proyek ini telah dilaksanakan dalam beberapa tahap dengan kontrak senilai miliaran rupiah oleh berbagai perusahaan. Pada tahun 2019, proyek peningkatan kapasitas Sudetan Floodway (Plangwot – Sedayu Lawas)  dilaksanakan oleh kontraktor PT Mitra Ciasem Raya dengan nilai kontrak Rp. 39.053.511.431. Pekerjaan ini berlangsung dari bulan Juni hingga Desember 2019, dengan lingkup pekerjaan yaitu penggantian pintu air. Proyek peningkatan kapasitas Sudetan Floodway (Plangwot – Sedayu Lawas)  dilanjutkan oleh kontraktor PT. Bangkit Berkah Perkasa pada bulan Maret 2020, dengan nilai kontrak sebesar Rp. 33.694.519.425 untuk pekerjaan penggantian pintu air nomor 5. Masa pelaksanaan pekerjaan berlangsung selama 270 hari kalender.

Dokumentasi Jurnalis (02 Agustus 2023)

Namun, karena peningkatan kapasitas Sudetan Floodway  (Plangwot – Sedayu Lawas) belum mencapai hasil maksimal, proyek dilanjutkan oleh PT Karya Prima Mandiri Pratama dengan nilai kontrak sebesar Rp. 40.006.110.117,72. Masa pelaksanaan pekerjaan berlangsung selama 240 hari kalender dengan lingkup pekerjaan di tanggul dan saluran di Sedayu Lawas. Proyek peningkatan kapasitas Sudetan Floodway tahap II (Plangwot – Sedayu Lawas)  dilaksanakan olehPT. Kelma Infra Pratama dengan nilai kontrak sebesar Rp. 27.131.996.550,40. Pelaksanaannya berlangsung selama 464 hari kalender, dengan pekerjaan pembangunan parapet dan penggantian dam karet di Sedayu Lawas. Pada tahap ketiga tahun anggaran 2022-2023 dengan nomor kontrak PB 02.01 – Satker An. 03.01.02/01, peningkatan kapasitas Sudetan Floodway (Plangwot – Sedayu Lawas) dilaksanakan oleh kontraktor PT Hidup Indah Berkah dengan nilai kontrak sebesar Rp. 80.005.346.210,04. Masa pelaksanaan pekerjaan berlangsung selama 348 hari kalender. Pada tahap ini, fokus utama pekerjaan adalah peningkatan kapasitas Sudetan Floodway (Plangwot – Sedayu Lawas) dengan ruang lingkup pekerjaan meliputi perkuatan dinding Konstruksi Revetmen sisi kiri dan kanan Sudetan Floodway (Plangwot – Sedayu Lawas), serta perkuatan lantai dengan cor benton. Juga, konstruksi parapet di hilir, Sedayu Lawas, Tuban.

Dokumentasi Jurnalis (2 Agustus 2023)

Sesuai Penjelasan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Sungai pantai II, Satuan Kerja Non-

Dokumentasi Jurnalis (07 Desember 2022)

Vertikal Tertentu (SNVT) Pelaksaan Jaringan Sumber Air  Balai Besar Sungai Bengawan  Solo (BBWSBS)   Ghadang S.T.,M.T. melalui Pelaksana Teknik PPK Sungai Pantai II BBWSBS  Feri S.T. Yaitu  “Revetment   Kanan panjang 120,50 Meter dan tinggi 3,50 Meter, sedangkan Sisi Revetment Kiri panjang 113,00 Meter dan Tinggi 3,50 Meter. Untuk pekerjaan parapet di hilir yaitu parapet Kanan panjang 924 Meter dan parapet Kiri panjang 176 Meter.” penjelasan Pelaksana Teknik PPK Sungai Pantai II BBWSBS  Feri S.T.

Sudetan Floodway memiliki peran penting dalam mengurangi risiko banjir di wilayah Lamongan dan Gresik. Dengan adanya proyek peningkatan kapasitas Sudetan Floodway yang sedang berlangsung, diharapkan jalur ini dapat lebih cepat dalam mengalirkan debit banjir menuju Laut Jawa (Pantura), sehingga risiko banjir di kawasan hilir Sungai Bengawan Solo dapat berkurang. Proyek ini merupakan bagian dari upaya pemerintah pusat dalam meningkatkan infrastruktur dan kesiapsiagaan menghadapi ancaman banjir yang seringkali merusak lingkungan dan ekonomi masyarakat di sekitar hilir Sungai Bengawan Solo, terutama di Kabupaten Gresik dan Kabupaten Lamongan. Kapasitas Sudetan Floodway yang awalnya hanya 640 m³/detik diharapkan dapat meningkat menjadi 1000 m³/detik.(pande/Tim)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here