Kelompok Penerima Hibah Sapi Import Agar Waspada. Hibah ini Adalah Bantuan Bersyarat
Taput, Panggung Modus Operandi – Upaya pemerintah pusat untuk mengatasi defisit daging sapi nasional tampaknya akan sia-sia, hal ini karena bantuan yang diberika kepada pemerintah daerah Sumatera Utara tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Dari 125 ekor bantuan sapi di tiga kabupaten diperkirakan hanya beberapa ekor saja yang berhasil.
Di Kecamatan Pangaribuan dan Garoga, masing-masing mendapat bantuan 25 ekor sapi. Yang berhasil melahirkan hanya dua ekor, sedang yang mati dua ekor. Diduga bantuan sapi ini tidak sesuai dengan spesifikasi yang dialokasikan Kementerian Pertanian.
Pada tahun 2016 lalu, Kementerian Pertanian (Kementan) mulai tancap gas mengatasi defisit produksi daging sapi nasional. Salah satunya dengan mencanangkan 500 ‘pabrik sapi’ atau Sentra Peternakan Rakyat (SPR) untuk memberdayakan petani yang memiliki ternak.
Kementan melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan mengadakan lelang Pengadaan Indukan Impor Paket Sumatera Pel. Belawan, dengan pagu anggaran dari APBN tahun anggaran 2016 sebesar Rp. 70.515.531.250,00. Pemenang pelaksana adalah PT Ady Putra Prima Kencana, yang beralamat di jl. Tebet Raya No.1 – Jakarta Barat. Meliputi: Kabupaten Aceh Tamlang, Asahan, Labuan Batu, Serdang Begadai, Deli Serdang, Langkat, Dairi, Kampar, Siak, Rokan Hulu, Bengkalis, Rokan Hilir, Pelalawan, Kuantan Singingi, Indragiri Hulu, Batubara, padang Lawas, Labuan Batu Utara, Padang Lawas Utara dan Kota Pekan Baru serta Kota Dumai.
Sementara itu, pada lelang Pengadaan Indukan Import dan Pendistribusiannya Paket Sumatera I, ditahun yang sama dengan pagu anggarannya Rp.62.603.937.500.00 meliputi: Kabupaten Nagan Raya, Bener Meriah, Aceh Utara, Aceh Tenggara, Aceh Timur, Pidie, Aceh Besar, Aceh Tengah, Toba Samosir, Tapanuli Utara, Asahan, Labuan Batu, Tapanuli Selatan, Simalungun, Serdang Begadai, Deli Serdang, Langkat, Karo-Karo, Pakpak Bharat, Humbang Hasundutan, Siak, Rokan Hulu, Bengkalis, Rokan Hilir, Pidie Jaya, Batubara, Padang Lawas Utara, Padang Lawas, Kota Dumai dan Pekan Baru. Sebagai pelaksana PT Ady Putra Prima Kencana, yang beralamat di jl. Tebet Raya No.1 – Jakarta Barat.
Sumatera Utara sendiri hampir setiap kabupaten mendapat bantuan sapi dari pemerintah pusat, setiap petani yang mendapat bantuan sapi betina yang masih usia produktif harus mendapat bimbingan dan penyuluhan dari dinas terkait. Hal ini guna mempermudah para petani bagaimana mempermudah perawatan dan pemeliharaan yang terbuka untuk public.
Investigasi wartawan Panggung Modus Operandi dibeberapa Kabupaten, Menemukan sebuah kejanggalan. Di Kabupaten Tapanuli Utara, ada dua kecamatan yang mendapat bantuan, yaitu Kec. Pangaribuan dan Kec. Garoga.
Salah satu sumber dari dinas terkait mengatakan, Kec. Pangaribuan dan Kec. Garoga masing-masing mendapatkan 25 ekor sapi. Akan tetapi, sapi yang melahirkan hanya dua ekor. Sementara dua ekor lainnya mati. Dengan kejadian tersebut membuat resah para penerima bantuan sapi dari pemerintah, mereka meminta kepala dinas terkait untuk segera meninjaklanjuti program pemerintah pusat tersebut. Sehingga berdampak positif bagi masyarakat.
Diharapkan Inspetorat Jenderal Pertanian untuk melakukan audit dan investigasi di lapangan, karena ada dugaan sepsifikasi ternak import sapi betina dari Australia tersebut banyak yang tidak sesuai dengan kebuntingan – hamil (sesuai syarat import sapi betina).
Sementara salah satu kelompok penerima bantuan hiba sapi import di Kabupaten Simalungun Kuta Bayuraja, terkesan tertutup. Ketika wartawan Panggung Modus Operandi mencoba ingin melihat sapi bantuan pengadaan tahun 2016 terkesan dihalang-halangi. PMO/SINGPAPA