Pemenang Lelang Belum Bekerja, menunggu 3 Kapal Keruk (Dredger)

Wononogiri, Panggung Modus Operandi – Target Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS), mengerukan sendimen Waduk Gajah Mungkur (WGM) wonogiri, Jawa Tengah hingga akhir tahun 2017 diperkirakan akan meleset. Sebab, paket lelang “Package 8.a (LCB) Dredging Works in Wonogiri Multipurpose” dimana sebagai pemenang PT. Kharisma Bina Kontruksi yang beralamat di jalan. Galunggung Raya No.15 Kedungdung, Magersari – Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Dengan nilai kontrak sebesar Rp.18.552.766.000.00,-. Penetapan pemenang lelang tahun 2016, hingga kini akhir 2017 diduga sama sekali belum dikerjakan.

Informasi yang didapat Panggung Modus Operandi, proyek tersebut belum dapat dilaksanakan di karenakan 3 unit kapal keruk atau dredger belum didatang oleh pihak Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo, sementara pihak kontaktor hanya menyediakan jasa pengoperasian seperti, penyedian BBM, pipa dan alat-alat lainnya. Hal ini patut dipertanyakan, apabila pihak pemenang lelang sudah mendapatkan uang muka pelaksanaan proyek. Sementara saat ini kapal keruk atau dredger belum tersedia, diduga ada potensi kerugian keuangan negara. ditambah lagi, saat ini sudah memasuki akhir tahun anggaran 2017 yang segera akan berakhir.

Surat konfirmasi Panggung Modus Operandi kepada Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo, melalui surat dengan nomor 013.11/PMO/Red/XI/2017, dimana sebagai pemenang lelang PT. Kharisma Bina Kontruksi yang beralamat di jalan. Galunggung Raya No.15 Kedungdung, Magersari – Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Yang ditujukan kepada Kasatker Bendung Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo, Jl. Raya Kertasura, KM. 7, Surakarta. Hingga berita ini diturunkan belum mendapatkan tanggapan.

Seperti diberitakan Panggung Modus Operandi edisi 43, Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS), terus mengejar target pengerukan sendimen Waduk Gajah Mungkur (WGM) wonogiri, Jawa Tengah. Hingga akhir tahun 2017 ditargetkan mencapai 3,3 juta meter kubik. Saat ini di waduk tersebut sudah terdapat 5 unit kapal keruk atau dredger. Dua kapal keruk terakhir persembahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berkapasitan 5.000 meter kubik per jam diserahkan kepada BBWSBS pada 26 Mei 2016.

Artinya dengan tambahan dua kapal keruk ini, target pengerukan sendimen di Waduk Gajah mungkur Wonogiri bisa tercapai sampai akhir tahun ini. Yang jadi pertanyaan saat ini adalah, Kapal pengeruk sendimen merupakan hibah dari Kementerian PU PERA. Akan tetapi yang mengerjakan swasta.

Data yang didapat Panggung Modus Operandi, dalam lelang “CONSTRUCTION OF CLOUSURE DIKE AND OVERFLOW DIKE (PAKET 2-1)”, pagu anggaran Rp. 184,823,404,186 sebagai pemenang lelang adalah Hazama Ando Corporation (JO) – PT. Wijaya Karya (Persero) TBK. Begitu juga dengan dokumen lelang “Package 7 (ICB) Procurement of Additional Dredging Systems”. Dimana menelan anggaran Rp.133,519,214,844 sebagai pemenang lelang PT. SAC NUSANTARA. Sementara di lelang “Package 8 (LCB) Dredging Works in Wonogiri Multipurpose Dam Reservoir” Nomer Kontrak: HK 0203-An/PKSDA/P.8/04, pagu anggaran Rp. 31,813,366,000, sebagai pemenang lelang adalah PT. JAYA ETIKA TEKNIK dan penandatangannya dilakukan pada 20 November 2015.

Pantau Panggung Modus Operandi di Waduk Gajah Wungkur Wonogiri, apakah ini hanya sebuah pemeliharaan supaya tidak terjadi overflow (kapasitas) tampung. Sendimen sendiri tidak dapat dibuang melalui kendaraan angkut maupun sungai. Terkait kerjasama pengoperasinya pengerukan dengan menggunakan barang milik pemerintah atau balai dalam hal ini BBWSBS. Alat ini diserahkan kepada Jasa Tirta I sebagai operator yang ditugasi pemerintah yang mengelola waduk Gajah Mungkur Wonogiri atau dikerjasamakan dengan pihak ketiga dalam hal ini swasta. Seperti pengerjaan pengerukan dikerjakan oleh PT. SAC NUSANTARA, Hazama Ando Corporation (JO) – PT. Wijaya Karya (Persero) TBK dan PT. JAYA ETIKA TEKNIK.

Disamping itu wartawan Panggung Modus Operandi, juga melihat beberapa pekerjaan yang sedang berlangsung di waduk tersebut. Ketika hendak memasuki lokasi, wartawan Panggung Modus Operandi dilarang masuk oleh petugas keamanan. Petugas beralasan untuk memasuki lokasi waduk, harus mendapatkan ijin dari Pejabat Pembuat Komitmen Danau Situ dan Embung, Yoga Darmawan dan Kepala Satuan Kerja (Kasatker) Bendungan Mutadi.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here