Jombang, Panggung Modus Operandi – Banjir tahunan yang melanda wilayah kecamatan Megaluh dan Tembelang, Kabupaten Jombang, kini mulai ditangani pemerintah pusat. Tahun 2021 ini pemerintah melalui Kementerian PUPR mengalokasikan anggaran puluhan miliar untuk mengatasi ancaman banjir, akibat luapan saluran Ring Ngotok kanal yang berlangsung pada musim banjir.
Sesuai lelang Kementerian PUPR, pembangunan pengendali banjir Ring Ngotok kanal Jombang dan Mojokerto. Sebagai pemenang lelang adalah PT Kharisma Bina Kontruksi yang beralamat di Jl. Galunggung Raya 15 Kedundung, Magersari, Mojokerto. Nilai kontrak Rp 32,1 miliar.
Proyek yang dikerjakan oleh pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), KSNT Pelaksana Jaringan Sumber Air, Balai Besar Wilayah Sungai Brantas, Pejabat Pembuat komitmen (PPK) Sungai dan Pantai III Brantas mengalokasikan dana dengan pagu sebesar Rp 47,5 miliar.
Pembangunan afvour Ring Ngotok saat ini sedang dikerjakan sisi kanan dan sisi kiri. Pada tahun anggaran 2021, proyek pengendali banjir Ring Ngotok dikerjakan sepanjang 1,2 Km. Mulai dari dam Sidomulyo Kecamatan Megaluh hingga jembatan Desa/Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang.
Adapun item pekerjaan yang dilaksanakan antara lain perkuatan pada tanggul, normalisasi dan parapet beton pakai rigid, serta perbaikan pintu dari manual menjadi otomatis elektronik.
Wartawan Panggung Modus Operandi melakukan investigasi kelokasi proyek, tepatnya di Desa Sidomulyo, Kecamatan Megaluh, Kab. Jombang Jawa Timur.
Ketika hal ini di konfirmasi oleh Wartawan Panggung Modus Operandi kepada Desi, PPK Sungai dan Pantai III BBWS Brantas yang berkantor Kediri terkait panjang kiri dan kanan pekerjaan pengendalian banjir Ring Ngotok pada tahun anggaran 2021 melalui pesan singkat elektronik WhatSapp, Jumat (10/9/2021).
Desi mengungkapkan, pembangunan afvour Ring Ngotok panjang parapet sisi kanan dan sisi kiri, masing Masing sepanjang 1.2 km, sedangkan tingginya 4,10 m.
Ketika disinggung lebar kali Ring Ngotok existing sebelum dan setelah dinormalisasi. Desi menjelaskan, labar eksiting rata rata 8 meter, akan tetapi rencananya akan dilebarkan menjadi 15 meter.
Begitupun terkait dengan Pintu air, apakah pintu yang awalnya secara manual akan diganti dengan elektrik?.
“Iya,” Jawab Desi PPK Supan III Brantas.
Sebagai informasi, pembangunan pengendali banjir Ring Ngotok Kanal Jombang lintas Kabupaten Mojokerto ini menyikapi adanya banjir di wilayah tersebut hampir sering terjadi saat musim hujan. Banjir tersebut meluap ke area persawahan dan pemukiman warga. Hal itu disebabkan oleh kecilnya/sempitnya kapasitas sungai dengan kondisi tanpa tanggul dan menumpuknya sedimentasi. PMO/gus/Pande