Proyek Jaringan Air Baku Kawasan (Brebes, Tegal, Slawi) III
Tegal, PMO – Tertundanya peresmian proyek Pembangunan Jaringan Air Baku Kawasan Bregas III Tuk Sunarsih, Nomor Kontrak: KU/03.01/Aₒ.5.3/04/XII/2014, kontraktor pelaksana PT Wijaya Karya nilai kontrak sebesar Rp103,56 miliar, diduga ini karena bencana longsor pada intake dan berakibat air baku keruh (kotor), padahal Pembangunan proyek ini dimulai pada tahun 2014-2016. Peresmian jaringan air baku Bregas rencana akan diresmikan awal tahun 2017, namun diundur sambil menunggu airnya bersih.

Pengamatan Panggung Modus Operandi di reservoir (tendon/kolam penampungan air bersih) di Desa Danawarih, Kecamatan Balapulang, Kabupaten Tegal, bahwa mesin Genset belum ada. Hanya bangunannya rumah mesinnya sudah berdiri dan pasokan listrik pun belum tersambung, sehingga hal ini diduga memyebabkan aliran air baku belum bisa dialirkan ke reservoir pembagi di Kali Miring.
Sangat disayangkan jika Pejabat Pembuat Komitmen air baku dan Kepala Satuan Kerja (Kasatker) Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air (PJPA) Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juwana, yang diduga telah membayar 100 prosen kepada penyedia jasa. Padahal proyek tersebut belum di ujicoba (tes trial/tekanan sesuai liter perdetik) pipanisasi air baku serta belum lengkapnya prasarana mesin genset dan sambungan listrik.
Kasatker PJPA, BBWS Pemali Juwana, Direktorat Sumber Daya Air Kementerian PU-Pera Ir. Diah, MT kepada Panggung Modus Operandi mengatakan, SPAM Bregas III masih dalam masa garansi pemeliharaan kontraktor, sedangkan pemanfaatan air baku oleh Perusahaan Daerah Air Bersih (PDAB) Provinsi Jawa tengah masih menunggu Final Hand Over (FHO). Selain itu jaringan pipa dari reservoir ke IPA PDAB masih dalam tahapan pelaksanaan pengerjaan.
Resevoir (mini) Bregas I dan II Bocor
Investigasi Panggung Modus Operadi ke reservoir (mini) Bregas I dan II, yang diresmikan oleh mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono pada tahun 2014. Pipa-pipanya beberapa terlihat bocor, begitupun bangunan resevoir tampak mengelupas dan terdapat rembesan. Menjadi perhatian instansi yang ditugasi mengelolaagar melakukan pemiliharaan dan optimalisasi, agar prasarana reservoir terjaga dan kebocoran air baku dapat teratasi.
Kawasan Pantai Utara (Pantura) Jawa Tengah merupakan wilayah yang sering mengalami permasalahan ketersediaan air bersih khususnya pada musim kemarau. Hadirnya sistem Pengembangan Air Minum (SPAM) Regional kawasan Bregas (Kab. Brebes, Kota Tegal dan Slawi/Kab. Brebes) hadir untuk memenuhi kebutuhan air bersih.
Dalam penjelasan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, SPAM Bregas konstruksinya dilaksanakan oleh pemerintah pusat, lalu dihibahkan ke pemerintah Provinsi untuk selanjutnya dikelola. Biaya pelaksanaan konstruksi menghabiskan anggaran Rp 251 miliar dan dapat melayani 52 ribu SR (Sambungan Rumah) atau setara 252 ribu jiwa.
Pembangunan Jaringan Air Baku Kawasan Bregas dilakukan dengan memanfaatkan 4 sumber mata air yaitu mata air Banyumudal (100 liter/detik), mata air Serang 150 liter/detik, mata air Suniarsih 150 liter/detik dan mata air Tuk Suci 250 liter/detik. Dengan penambahan air baku untuk air minum di Kabupaten Brebes sebesar + 200 liter/detik yang dapat menambah layanan sebesar +16.000 sambungan rumah. Kabupaten Tegal sebesar total + 250 liter/detik yang dapat menambah layanan sebesar +20.000 sambungan rumah, dan Kota Tegal sebesar total +200 liter/detik yang dapat menambah layanan sebesar +16.000 sambungan rumah.
Beberapa masyarakat di Kabupaten Brebes, Kabupaten Tegal, dan Kota Tegal yang berhasil ditemui Panggung Modus Operandi, mengatakan merasa senang dengan upaya pemerintah dalam menanggulangi permasalah air bersih di kabupaten. Selama ini masyarakat Brebes serta Kabupaten dan Kota Tegal selalu memanfaat air sumur dan air tadah hujan. Gus/Pande